01tanggal 02tanggal 03tanggal 04tanggal 05
L-Isoleusin adalah salah satu dari sembilan asam amino esensial dalam tubuh manusia.
Perkenalan
L-Isoleusin merupakan salah satu dari sembilan asam amino esensial pada manusia (terdapat dalam protein makanan), yang juga penting untuk produksi dan pembentukan hemoglobin serta produksi sel darah merah. Oleh karena itu, L-Isoleusin merupakan asam amino penting dalam proses pemulihan dari kehilangan darah atau anemia.
Selain itu, ini adalah salah satu asam amino rantai cabang (BCAA)
Leusin, isoleusin, dan valin (asam amino lain) dikelompokkan bersama sebagai asam amino rantai cabang atau BCAA. Semua BCAA penting bagi kehidupan manusia. BCAA dibutuhkan untuk respons fisiologis terhadap stres, dalam produksi energi, dan khususnya untuk metabolisme normal dan kesehatan otot. Asam amino rantai cabang ini juga cenderung populer di kalangan binaragawan dan orang lain yang berfokus pada pembentukan kekuatan fisik, karena asupan BCAA dapat mengurangi kehilangan otot dan memberikan pemulihan otot yang lebih cepat.
deskripsi2
Aplikasi
1. Kelas makanan
L-Isoleusin digunakan untuk semua jenis nutraceutical asam amino, nutrisi olahraga dan kebugaran, minuman fungsional asam amino. Dan sebagai bahan tambahan makanan yang penting, digunakan untuk memperkuat semua jenis makanan, dan meningkatkan nilai gizi makanan.
2. Mutu farmasi
L-Isoleusin adalah sebagai infus cairan asam amino, dapat menggantikan metabolisme gula dan menyediakan energi, itu adalah API asam amino yang lebih berharga, pengobatan jenis obat asam amino khusus seperti hati, dan cairan oral roh hati.



Spesifikasi produk
Item Uji | Spesifikasi (CP2015) |
Keterangan | Kristal putih atau bubuk kristal; Tidak berbau |
Rotasi spesifik[α]D20 | +38,9°~ +41,8° |
Identifikasi | Bandingkan spektrum serapan inframerah sampel dengan standar dengan metode cakram kalium bromida |
Tingkat keasaman (pH) | 5,5 ~ 6,5 |
Transmisi | ≥ 98% |
Klorida (Cl) | ≤ 0,02% |
Sulfat (SO4) | ≤ 0,02% |
Amonium | ≤ 0,02% |
Asam amino lainnya | ≤ 0,5% |
Kerugian saat pengeringan | ≤ 0,2% |
Residu pada pengapian | ≤ 0,1% |
Besi (Fe) | ≤ 0,001% |
Logam berat | ≤ 10ppm |
Endotoksin | |
Pengujian | ≥ 98,5% |