Sukralosabukanlah gula, melainkan pemanis. Sukralosa disintesis melalui pemrosesan kimia sukrosa, secara selektif mengganti tiga gugus hidroksil dalam molekul gula dengan tiga atom klorin, dan karenanya tidak memiliki karakteristik metabolisme karbohidrat. Kemanisan sukralosa dapat mencapai sekitar 600 kali lipat dari sukrosa, tetapi tidak diserap oleh tubuh manusia dan tidak menghasilkan kalori, sehingga dianggap sebagai pemanis non-nutrisi.

Sukralosa banyak digunakan sebagai pengganti gula dalam makanan dan minuman, terutama cocok untuk penderita diabetes dan yang sedang diet, karena tidak akan menyebabkan fluktuasi gula darah. Namun, meskipun sukralosa cocok untuk penderita diabetes, jumlah sukralosa yang dikonsumsi setiap kali harus dikontrol dalam kisaran tertentu untuk menghindari potensi risiko kesehatan. Selain itu, sukralosa biasanya tidak dikonsumsi sendiri, tetapi ditambahkan sebagai bahan tambahan makanan pada berbagai produk.

Rumus kimia sukralosa adalah C12H19Cl3O8, yang memiliki karakteristik rasa manis yang tinggi, stabilitas yang tinggi, dan stabilitas terhadap cahaya, panas, dan nilai pH. Sukralosa sangat larut dalam air, metanol, dan etanol. Sukralosa dikembangkan dan dipatenkan bersama oleh Taylor&Co. dan Universitas London pada tahun 1976, dan diluncurkan ke pasaran pada tahun 1988. Sukralosa merupakan salah satu pemanis yang paling ideal.