Penelitian terbaru: Efek terobosan vitamin C pada resistensi antibiotik
1、 Mekanisme inti
Metabolit bakteri target glioksilat
Bakteri yang resistan obat meningkatkan ekspresi glioksilat dalam lingkungan yang kekurangan nutrisi, yang membentuk kembali fitur epigenetik inang, melemahkan respons imun, dan membantu bakteri bertahan hidup di bawah tekanan antibiotik dengan menghambat aktivitas DNA demetilase (TET2) dalam sel inang.
Vitamin C mengaktifkan aktivitas enzim TET2
Vitamin C, sebagai pengaktif alami TET2, dapat melawan efek penghambatan glioksilat pada kekebalan tubuh, memulihkan fungsi demetilasi DNA, dan memulai kembali sistem pertahanan kekebalan tubuh.
Mengganggu strategi “kematian palsu” bakteri
Asetaldehida secara bersamaan mengaktifkan mekanisme pertahanan diri bakteri, membentuk bakteri persisten untuk menghindari pembunuhan antibiotik. Vitamin C yang dikombinasikan dengan antibiotik dapat memutus adaptasi metabolik ini dan secara signifikan mengurangi jumlah bakteri.
2、 Bukti eksperimental
Validasi model hewan: Dalam model infeksi tikus, kombinasi vitamin C dan antibiotik meningkatkan tingkat kelangsungan hidup hingga 60%, mengurangi jumlah bakteri dalam jaringan hingga 80%, dan menurunkan kadar faktor inflamasi hingga 50%.
Efek sinergis: Vitamin C meningkatkan jalur pensinyalan interferon (IFN), memperkuat kemampuan sel imun untuk membersihkan bakteri yang resistan terhadap obat, dan menghambat defosforilasi STAT1, sehingga memperpanjang respons imun antitumor.
3、 Potensi aplikasi klinis
Mengatasi dilema resistansi obat: Strategi ini menyediakan terapi baru yang tidak bergantung antibiotik untuk infeksi bakteri yang resistan terhadap obat seperti Salmonella dan Mycobacterium tuberculosis, terutama bagi pasien dengan infeksi berulang atau antibiotik yang tidak efektif.
Rencana pengobatan yang disederhanakan: Vitamin C, sebagai nutrisi yang aman dan berbiaya rendah, dapat digunakan dalam kombinasi dengan antibiotik yang ada untuk mengurangi dosis obat dan meminimalkan efek samping.
Nilai suplementasi preventif: Asupan zat gizi mikro yang cukup (seperti vitamin C) secara tidak langsung dapat mengurangi risiko penularan gen resistensi obat dengan menjaga keseimbangan mikrobiota usus.
4、 Arah penelitian masa depan
Jelajahi efek sinergis dan kombinasi dosis optimal vitamin C dengan antibiotik lain seperti beta laktam dan kuinolon.
Mengevaluasi dampak suplementasi vitamin C jangka panjang terhadap evolusi populasi bakteri yang resistan terhadap obat.
Mengembangkan obat antibakteri baru yang menargetkan sumbu asam glioksilat-TET2