Mekanisme anti-inflamasi vitamin E
Efek anti-inflamasi vitamin E terutama dicapai melalui beberapa jalur sinergis, dan mekanisme spesifiknya adalah sebagai berikut:
1. Menghambat jalur sinyal inflamasi
Vitamin E meningkatkan kadar sphingolipid, mengaktifkan protein anti-inflamasi A20, memblokir aktivasi jalur pensinyalan NF-κ B yang diinduksi TNF-α, sehingga menghambat ekspresi protein NF-κ B dan mengurangi intensitas respons inflamasi.
NF-κ B merupakan faktor transkripsi utama yang mengatur sitokin pro-inflamasi, dan penghambatan aktivitasnya dapat mengurangi produksi mediator inflamasi.
2. Menetralkan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif
Vitamin E secara tidak langsung menghambat respons peradangan terkait stres oksidatif dengan membersihkan radikal bebas dan mengurangi kerusakan sel yang disebabkan oleh stres oksidatif.
3. Secara langsung menghambat pelepasan mediator inflamasi
Menghambat pelepasan zat pro-inflamasi dan kemokin oleh sel-sel inflamasi seperti neutrofil dan makrofag, dan meringankan respons inflamasi jaringan lokal.
Mengurangi produksi produk peroksidasi lipid (seperti malondialdehid) dan menghindari stimulasi amplifikasi kaskade sinyal inflamasi.
4. Mengatur fungsi sel imun
Meningkatkan aktivitas antiinflamasi sel imun, seperti menghambat sel T dan B yang terlalu aktif, dan menyeimbangkan respons imun.
Melindungi struktur membran sel imun, mempertahankan fungsi normalnya, dan mencegah reaksi peradangan yang tidak terkendali.
Aplikasi spesifik efek anti-inflamasi
Peradangan kulit: Meredakan kemerahan dan pembengkakan kulit yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet atau rangsangan eksternal, menghambat aktivitas tirosinase, dan mengurangi risiko pigmentasi.
Penyakit inflamasi kronis: dapat membantu meredakan radang sendi, aterosklerosis, dan gejala penyakit kronis lainnya yang berhubungan dengan peradangan