Hubungan dan fungsi antara asam amino, peptida, protein, dan enzim
Asam amino, peptida, protein, dan enzim semuanya merupakan biomolekul yang memainkan peran berbeda dalam aktivitas kehidupan, tetapi mereka juga saling terkait erat dan berinteraksi. Asam amino Asam amino adalah unit dasar protein dan juga merupakan molekul organik yang sangat penting dalam sistem kehidupan. Ini terdiri dari gugus amino (NH2), gugus karboksil (COOH), dan gugus R. Struktur rantai peptida di mana asam amino dihubungkan satu sama lain oleh ikatan peptida. Dalam rantai peptida, gugus karboksil dari satu asam amino dihubungkan ke gugus amino dari asam amino lain melalui ikatan karbon-oksigennya. Dua ujung rantai peptida disebut n-terminal dan C-terminal. Ketika panjang rantai peptida melebihi 100 asam amino, rantai polipeptida terbentuk. Polipeptida mengacu pada rantai peptida yang terdiri dari 2-100 asam amino, hormon, enzim, antibiotik, dll., adalah polipeptida, yang biasanya lebih mudah disintesis dan dimodifikasi daripada protein. Protein merupakan rantai peptida yang terdiri dari lebih dari 100 asam amino dan memiliki berat molekul yang tinggi. Di dalam sel, protein dapat digunakan sebagai komponen struktural. Selain itu, enzim, hormon, pigmen fotosintesis, dan lain-lain, juga terbuat dari protein. Enzim Enzim merupakan katalis yang mempercepat reaksi kimia. Enzim merupakan molekul khusus yang terbuat dari biomolekul seperti protein atau RNA dan sering kali memiliki spesifisitas substrat yang sangat spesifik.
Peranan Asam Amino, Peptida, Protein dan Enzim pada Tumbuhan 1. Asam Amino: Asam amino dapat digunakan sebagai sumber nutrisi bagi tumbuhan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya. Setelah menyerap asam amino, tumbuhan dapat dengan cepat membentuk protein, asam nukleat dan biomolekul lainnya, yang mendorong pembelahan sel tumbuhan dan pertumbuhan jaringan. Selain itu, asam amino pada tumbuhan terhadap kekeringan, garam, suhu rendah dan tekanan lainnya dapat meningkatkan ketahanan tanaman, mendorong pertumbuhan tanaman. 2. Polipeptida: Polipeptida merupakan bagian penting dari zat pengatur tumbuh tumbuhan. Peptida dapat memengaruhi transduksi sinyal intraseluler dan pertumbuhan serta perkembangan dengan mengikat reseptor membran. Misalnya, polipeptida auksin dan hormon polipeptida berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan dapat mendorong pertumbuhan tanaman dan pertumbuhan akar. Peptida juga dapat berperan penting dalam pertahanan imun tumbuhan, seperti mampu menginduksi produksi zat antioksidan pada tumbuhan dan meningkatkan ketahanan tumbuhan terhadap penyakit dan hama.
3. Protein: Protein memiliki banyak aplikasi dalam bidang budidaya pertanian. Dalam proses budidaya tanaman, protein dapat digunakan sebagai komponen pupuk untuk diserap tanaman dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Selain itu, beberapa hormon protein dan auksin juga berperan penting dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Protein juga banyak digunakan dalam biopestisida dan pemuliaan resistensi. 4. Enzim: Enzim juga sangat penting dalam bidang budidaya pertanian. Misalnya, beberapa enzim dapat meningkatkan kesuburan tanah dan pemanfaatan air, yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ada juga enzim yang dapat digunakan untuk perlindungan tanaman dan pengendalian hama dan penyakit tanaman, seperti hidrolase yang mengurangi resistensi dinding sel tanaman, sehingga mikroorganisme dan serangga berbahaya tidak dapat bertahan hidup.